Minggu, 30 Oktober 2011

Pengembangan & manajemen potensi bisnis yang efektif dan efisien


Bisnis pengembangan ternak sapi merupakan merupakan potensi yang sangat menguntungkan, tidak memerlukannya lahan yang luas dan mengalami kekeringan seperti usaha pertanian dan perkebunan bisnis ini juga sangat efektif dan efisien berikut adalah keunggulan dari usaha ini:
1.    1.Daging
daging-sapi.jpg
Daging sapi merupakan pasar yang sangat menggiurkan mengingat kebutuhan gizi di masyarakat sangat tinggi, apalagi komposisi utama dari perternakan usaha sapi adalah dikonsumsi dagingnya
2.    2.Kulit
Kulit sapi merupakan bagian dari tubuh sapi yang bisa di manfaatkan dari kegunaannya Diantaranya dibuat sebagai bahan bedug dimana pemanfaatan limbah kulit sapi pada industri penyamakan kulit untuk dijadikan bahan baku pakan alternative, mengurangi pencemaran lingkungan pengolahan dan langsung dibuang begitu saja selain itu pengolahan kulit membuka lapangan kerja di bidang penyediaan bahan baku pakan alternatif bedug yang merupakan salah satu adat dan ritual umat islam menjelang lebaran ini sangat dicari oleh pemanfaat bisnis ini mengingat kulit sapi ini sangat bernilai ekonomis. Selain bedug di beberapa daerah di Indonesia kulit sapi ini dijadikan bahan makanan seperti krupuk yang tentunya bernilai ekonomis jika di diperdagangkan apalagi krupuk makanan yang cukup familiar di kalangan masyarakat Indonesia dan masih banyak lagi beberapa pemanfaatan dari kulit sapi ini
3.   3. Kotoran
Indonesia sudah terbiasa boros dan terbuai hidup di Negara kaya. Apapun ditanam bisa tumbuh dan menghasilkan tanaman. Di perut bumi, juga tersimpan kekayaan alam, baik minyak, gas serta bahan tambang lainnya. Tapi kini semua berubah cadangan minyak dan gas bumi kini mulai tipis batubara juga dijual ke mancannegara. Tentu membutuhkan efesiensi dari kebutuhan dan sumber daya tersebut satu hal yang sangat sedehana tapi sangat bermanfaat adalah pemanfaatan kotoran sapi untuk dijadikan gas metan sebagai bahan baku listrik. Di Indonesia, ada ribuan peternak sapi untuk dijadikan gas metan, di Indonesia ada ribuan peternak sapi secara perorangan, koperasi bahkan perusahaan yang dikelola secara professional. Semua itu menghasilkan kotoran sapi yang murah dan melimpah. Dengan dua ekor sapi sudah bisa membangkitkan lsitrik yang cukup untuk lampu penerangan dan memasak sendiri. Caranya kotoran sapi dikumpulkan kemudian diendapkan untuk menghasilkan gas metan atau gas tanpa tekanan. Kemudian ditambah dengan generator kecil, untuk membangkitkan listrik secara sederhana biayanya pun tidak mahal cukup kotoran sapi serta generator kecil secara sederhana seharga Rp 10juta. Generator itu bisa dioperasikan sendiri oleh warga, karena teknologinya cukup sederhana. Dan selanjutnya bisa menghasilkan kebutuhan sendiri secara berkelanjutan. Selain itu beberapa efesiensi yang dapat dilakukan adalah mengurangi jumlah sapi perah yang belum atau tidak produktif tanpa mengganggu rencana peremajaan. Cara ini secara tidak langsung dapat mengurangi jumlah pemberian rasum, yang akhirnya mengurangi biaya pakan. Dari hasil penelitian sekitar 20% dari jumlah penelitian sapi perah induk memang harus dikeluarkan setiap tahun karena rendahnya kemampuan produksi susu, menderita penyakit, ataupun cacat tubuh.
efektivitas lahan juga perlu diperhatikan apalagi mengingat kondisi lingkungan serta iklim juga sangat memengaruhi produktivitas sapi

Faktor-faktor Yang Harus Diperhitungkan Pada Pembuatan Pakan Sapi Perah - Semua Tentang Sapi

Faktor-faktor Yang Harus Diperhitungkan Pada Pembuatan Pakan Sapi Perah - Semua Tentang Sapi


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan
faktor-faktor produksi secara serempak maupun secara parsiil terhadap susu sapi perah,
mengetahui tingkat efisiensi ekonomi penggunaan faktor-faktor produksi. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Desember-Januari 2009 pada Kelompok Tani Ternak di
Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode survei, yaitu pengamatan yang
kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di
dalam daerah atau lokasi tertentu, atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk
memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan. Metode pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi dan wawancara langsung
dengan responden yaitu peternak dengan berpedoman kuesioner, yang diambil data
bulanan selama setahun. Data–data yang diperoleh berupa data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan peternak yang
berpedoman pada kuesioner. Data sekunder diperoleh dari Badan Statistika Semarang,
kantor Kecamatan Cepogo, Subdin Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut: Efisiensi ekonomi penggunaan faktor-faktor produksi pada anggota
kelompok tani ternak di Kecamatan Cepogo menunjukan faktor produksi pada pakan
hijauan sebesar 0,222; pakan konsentrat sebesar 0,136; jumlah sapi laktasi 0,059 dan
jumlah sapi non laktasi (-0,0025) menunjukan ketidak efisienannya nilai ekonomis
terhadap produksi susu sapi perah, sedangkan curahan tenaga kerja nilai efisiensi
ekonominya 1,194 yang menunjukan belum efisien. Secara serempak jumlah sapi laktasi,
jumlah sapi non-laktasi, pencurahan tenaga kerja, jumlah konsentrat dan jumlah hijauan
yang diberikan berpengaruh sangat nyata terhadap produksi susu. Secara parsial jumlah
sapi non-laktasi, tidak berpengaruh nyata terhadap produksi susu, sedangkan pencurahan
tenaga kerja; jumlah sapi laktasi; jumlah pakan konsentrat dan jumlah hijauan yang
diberikan secara parsial berpengaruh nyata dan sangat nyata terhadap produksi susu.
Kata Kunci : efisiensi ekonomi, faktor produksi, anggota kelompok, sapi perah