Kamis, 01 November 2012

Organisasi dan Manajemen Koperasi



Bentuk Organisasi menurut Hanel, Ropke, dan di Indonesia
Menurut Hanel :
 Suatu sistem sosial ekonomi atau sosial tehnik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan
Sub sistem koperasi :
  •    individu (pemilik dan konsumen akhir)
  •           Pengusaha Perorangan/kelompok ( pemasok /supplier)
  •           Badan Usaha yang melayani anggota dan masyarakat
Menurut Ropke :
 Identifikasi Ciri Khusus:
Ø  Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi)
Ø  Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi (swadaya kelompok koperasi)
Ø  Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi)
Ø  Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan jasa)
• Sub sistem
Ø  Anggota Koperasi
Ø  Badan Usaha Koperasi
Ø  Organisasi Koperasi
Di Indonesia :
Bentuk : Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas
Rapat Anggota,
Wadah anggota untuk mengambil keputusan
Pemegang Kekuasaan Tertinggi, dengan tugas :
Ø  Penetapan Anggaran Dasar
Ø  Kebijaksanaan Umum (manajemen, organisasi & usaha koperasi)
Ø  Pemilihan, pengangkatan & pemberhentian pengurus
Ø  Rencana Kerja, Rencana Budget dan Pendapatan sertapengesahan Laporan Keuangan
Ø  Pengesahan pertanggung jawaban
Ø  Pembagian SHU
Ø  Penggabungan, pendirian dan peleburan
Hirarki Tanggung Jawab :
[Pengurus] seseorang yang bertugas: Mengelola koperasi dan usahanya, Mengajukan rancangan Rencana kerja, budget dan belanja koperasi, Menyelenggaran Rapat Anggota, Mengajukan laporan keuangan & pertanggung jawaban, Maintenance daftar anggota dan pengurus, Wewenang, Mewakili koperasi di dalam & luar pengadilan, Meningkatkan peran koperasi
[Pengelola] Pengelola adalah Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus untuk mengembangkan usaha dengan efisien & professional, Hubungannya dengan pengurus bersifat kontrak kerja, dan dapat diangkat serta diberhentikan oleh pengurus
[Pengawas] Pengawas adalah Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi & usaha koperasi
UU 25 Th. 1992 pasal 39:
Ø  Bertugas untuk melakukan pengawasan kebijakan dan pengelolaan koperasi
Ø  Berwenang untuk meneliti catatan yang ada & mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
Pola manajemen koperasi :
Pengertian Manajemen Koperasi
Manajemen Koperasi adalah suatu proses untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.Untuk mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistim Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi Manajemen.
Fungsi-fungsi Manajemen menurut G Terry:
a. Planning (Perencanaan)
b. Organizing (Pengorganisasian)
c. Actuating (Penggerakan untuk bekerja)
d. Controlling (Pengawasan/Pengendalian)
Implementasi Fungsi Manajemen Koperasi: Perangkat organisasi koperasi ada (3) bagian: -Rapat Anggota -Pengurus -Pengawas
A. Rapat Anggota
Tugas dan wewenang Rapat Anggota :
- Membahas dan mengesahkan pertanggung jawaban Pengurus dan Pengawas untuk tahun buku yang bersangkutan.
- Membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan RAPB tahun buku berikutnya.
- Membahas dan menetapkan AD, ART dan atau Pembubaran Koperasi.
- Memilih dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas.
- Menetapkan Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).

B. Pengurus
Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri dari :
- Unsur Ketua
- Unsur Sekretaris
- Unsur Bendahara
C. Pengawas
a) Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai dengan AD Koperasi.
b) Unsur Pengawas terdiri dari :
- Ketua merangkap anggota,
- Sekretaris merangkap anggota dan
- Anggota

Sumber :

Konsep, Aliran, dan Sejarah perkembangan Koperasi


Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarka (seorang untuk semua dan semua untuk satu).
Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang-orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota. Manfaat yang diterima anggota lebih diutamakan daripada laba. Meskipun demikian harus diusahakan agar koperasi tidak menderita rugi. Tujuan ini dicapai dengan karya dan jasa yang disumbangkan pada masing-masing anggota. Selain itu tujuan utama lainnya adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.
“Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen. Kegiatan koperasi akan lebih banyak dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, anggota dalam koperasi, bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan.”
 Beberapa konsep koperasi diantaranya adalah:
1. Konsep koperasi barat.
Yaitu merupakan organisasi ekonomi, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbale balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi
2. Konsep koperasi sosialis
Yaitu koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.
Menurut koperasi ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan system sosialis komunis.
3. Konsep koperasi Negara berkembang
Yaitu koperasi sudah berkembang dengan cirri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembionaan dan pengembangannya.
Perbedaan ideologi suatu bangsa akan mengakibatkan perbedaan sistem perekonomiannya dan tentunya aliran koperasi yang dianutpun akan berbeda. Sebaliknya, setiap sistem perekonomian suatu bangsa juga akan menjiwai ideologi bangsanya dan aliran koperasinya pun akan menjiwai sistem perekonomian dan ideologi bangsa tersebut.
Aliran Koperasi
Secara umum aliran koperasi yang dianut oleh pelbagai negara di dunia dapat dikelompokan berdasarkan peran gerakan koperasi dalam system perekonomian dan hubungnnya dengan pemerintah. Paul Hubert Casselman membaginya menjadi 3 aliran.
· Aliran Yardstick
· Aliran Sosialis
· Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
Aliran Yardstick
Aliran ini pada umumnya dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut system perekonomian liberal. Menurut aliran ini, koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan, dan mengoreksi berbagai keburukan yang ditimbulkan oleh system kapitalisme. Walaupun demikian, aliran ini menyadari bahwa organisasi koperasi sebenarnya kurang berperan penting dalam masyarakat, khususnya dalam system dan struktur perekonomiannya. Pengaruh aliran ini cukup kuat, terutama di negara-negara barat dimana industri berkembnag dengan pesat dibawah system kapitalisme.
Aliran Sosialis
Menurut aliran ini koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, di samping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia.
Aliran persemakmuran
Aliran persemakmuran (Comminwealth) memandang koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
Sejarah perkembangan koperasi
Koperasi modern yang berkembang dewasa ini lahir pertama kali di Inggris, yaitu di Kota Rochdale pada tahun 1844. Koperasi timbul pada masa perkembangan kapitalisme sebagai akibat revolusi industri. Pada awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang konsumsi untuk keperluan sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri barang yang akan dijual.
Kegiatan ini menimbulkan kesempatan kerja bagi anggota yang belum bekerja dan menambah pendapatan bagi mereka yang sudah bekerja. Pada tahun 1851, koperasi tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan perumahan bagi anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah.
Perkembangan koperasi di Rochdale sangat memengaruhi perkembangan gerakan koperasi di Inggris maupun di luar Inggris. Pada tahun 1852, jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit. Pada tahun 1862, dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian dengan nama The Cooperative Whole Sale Society (CWS). Pada tahun 1945, CWS berhasil mempunyai lebih kurang 200 pabrik dengan 9.000 orang pekerja. Melihat perkembangan usaha koperasi baik di sektor produksi maupun di sektor perdagangan, pimpinan CWS kemudian membuka perwakilan-perwakilan di luar negeri seperti New York, Kepenhagen, Hamburg, dan lain-lain.
Pada tahun 1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi, perbankan, dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di bidang penerbitan, berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News.
Dalam perjalanan sejarah, koperasi tumbuh dan berkembang ke seluruh dunia di samping badan usaha lainnya. Setengah abad setelah pendirian Koperasi Rochdale, seiring dengan berkembangnya koperasi di berbagai negara, para pelopor koperasi sepakat untuk membentuk International Cooperative Alliance (ICA-Persekutuan Koperasi Internasional) dalam Kongres Koperasi Internasional yang pertama pada tahun 1896, di London. Dengan terbentuknya ICA, maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.
Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatiev.
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi. Hingga saat ini kepedulian pemerintah terhadap keberadaan koperasi nampak jelas dengan membentuk lembaga yang secara khusus menangani pembinaan dan pengembangan koperasi.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan dan   penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.

Sumber :

Senin, 30 April 2012


noun clauses

1. ( Should we wait for him?) I wonder whether we should wait for him
2. ( Did she borrow your dictionary?) I want to know if she borrows your dictionary
3. ( Does she need any help?) I wonder if she needs any help or not 
4. ( Is he having trouble?)  if he is having trouble is not surprising me
5. ( Does it belong to Jake?) I want to know if it belong to Jake 
6. ( Is there life on other planets?) I wonder whether there is life on other planets or not
7. ( Will people live on the moon someday?) I wonder if people will  live on the moon someday
8. ( Is this information correct?) Could you tell me whether is this information correct
9. ( That dictionary is good?) I wonder whether dictionary that is good
10. ( Those glasses are expensive?) I don't know if those glasses are expensive

Rabu, 04 April 2012

free education for 12 years


Fuel price hike policy is obviously not a good policyIf the government's intention toreduce the number of subsidies do not like itNo matter how much more negative thanfositifnyaBecause inevitably it will lead to other pricesincluding the cost of public transportto go up.

Just imagine the impact I was a little spookyespecially by providing direct cash assistance (BLT). This is a policy that I think is rather strangeIts only a temporarycomfortThis is not a solution because then people will get confused and dizzy.

More baiksih aid diverted to the education sector aloneSo instead of 9-yearcompulsory education, but 12 yearsSo school to high schoolNow a new program justnine short years people still spend money on the pretext of any of the schoolsEspecially when not compulsory nine years, the pay would be more expensive again.

In addition, the schools established special expertise and much more for free.Graduated from these schools already have the skills, at least if you want toentrepreneurship can beEven if it should be the workers, be the workforce have the skillsBecause anyone know the cost of education is very expensive even though the public schools.

Bagamaina our people can be smart all that education is unevenI am sad to see theschool facilities in the interiorGo to school had to hard waynot to mention the damaged schoolhis teacher a little with minimal facilities.

If you want to make our society entertained by the fuel price increaseeradicate corruption with severely punished because they had a bad leak state money whilemaking people who do not know what the consequences. If you look at the amount of money that they are corruptthe people so sadEasily once they take people's moneywithout feeling guilty.

JACKIE CHAN BIOGRAPY

In childhood, he suffered terrible poverty and the most painfully rigorous of educations. In his early career, he was almost cast aside as just another in a long line of failed Next Bruce Lees. In perfecting his craft, he's broken his nose three times, and also cracked his ankle, most of his fingers, both his cheekbones and his skull (patched together with a steel plate). You can't say Jackie Chan hasn't paid his dues. But finally, after nearly 40 years in the business, the guy's reached worldwide stardom. As he always wanted, pretty much everyone knows his name.

Jackie Chan was born Chan Kong-Sang (meaning Born In Hong Kong) on the 7th of April, 1954, naturally enough in Hong Kong. He was the only child of Charles and Lee-Lee Chan, having, reports say, spent 12 months in the womb, finally being removed surgically and weighing 12 pounds (his mum nicknamed him Pao-Pao, meaning Cannonball). Charles borrowed money from friends to pay for the operation, turning down the doctor's offer to take the child in payment. The family lived in a mansion in the exclusive Victoria Peak district. Not that his parents owned the mansion - Charles worked as a cook for the French Ambassador, while Lee-Lee was the housekeeper.

Jackie attended the Nah-Hwa primary school on Hong Kong Island, often spending his travel money on food and walking home, fighting on the way with Caucasian kids attending special schools in the area. He was not academically bright, failing to pass Primary 1 as his peers moved on to Primary 3. 


This was noticed by Charles, who decided to enrol the boy, now 7, at the Peking Opera School, operated by Shu Master Yu Jan-Yuen. Walking in with his dad, Jackie saw tens of kids, between 7 and their early teens, somersaulting and playing with swords and sticks. He recalls that he felt like kids must feel today on entering Disneyland. He would never return to academic education. Though he speaks 7 languages, he still cannot read or write with great proficiency, and has someone else write his scripts for him.

It didn't stay like Disneyland. Charles now moved to Australia to work at the Chinese Embassy, and Jackie, now named Yuen Lo, saw the true nature of the Peking Opera School. The training in music, acrobatics and many martial arts lasted 18 hours a day. Exercises were brutal, the kids performing headstands for hours on end. Beatings were commonplace, both at the hands of the Master and the other boys. Eventually, Jackie's mother left too, to join Charles in Australia, Jackie being adopted by the single-minded Master.

PROFILE KARIM BENZEMA


Place of Birth      : Lyon, France

Date of Birth       : 19/12/1987
Position               : Forward
Weight                 : 83.5 Kg
Height                  : 184.1 cm
Karim Benzema was born in Lyon, France on 19 December 1987 to a working class family originally from northern Algeria; roots that defined his mature yet simple character. The early days of his life as a footballer began at the age of 9 with Olympique Lyonnais, a club he had never left until signing for Real Madrid. 
He was one of the youth system’s most outstanding players and scored 38 goals in one season with the Under-16 side followed by the UEFA European Under-17 title with France in 2004. He debuted with Lyon’s first team on 15 January 2005 against Metz.
 Although he did not score, he did provide an assist to Bryan Bergougnoux, who scored the winning goal. Despite the fact that Benzema had been crowned champion of Europe, club staff didn’t want to rush the player’s development and only played him in six matches that season. He did however go on to score 12 goals in 14 matches with France’s Under-18 side.
The following year he played in 13 matches, scored one goal and made his Champions League debut against Rosenborg. He played in 21 matches and scored five goals in 2006/07, but Benzema really exploded onto the scene in 2007/08. Lyon won the Ligue 1 title for the seventh straight year as well as the Coupe de France. It was also the year he debuted with the French national team.
 On 28 March 2007 Benzema suited up for Les Bleus against Austria and scored his first international goal. The major thorn in his side was the 2008 Euro after France fell in the opening round. This season was especially bittersweet for the striker.
 His coach kept him on a relatively tight leash, allowing Benzema to score just 17 goals in 36 matches. Despite being eliminated by Barcelona in the Last 16 of the Champions League, Benzema did manage to score five goals in Europe’s top competition.
Benzema’s football is based on tremendous strength, his wicked moves, unlimited ball skills and a superb strike. The Madridista striker is intelligent and dominates every facet of what his position demands. He is an animal inside the box when his team needs him and he is the perfect man to initiate a counter-attack when his teammates feel pressured.

PLAYER PROFILE



Place of Birth: 
       Madeira, Portugal
Date of Birth:         
05/02/1985
Position:                  
Forward
Weight:                    
84.5 kg
Height: 

                    186.5 cm
Nationality: 
             Portuguese

Cristiano Ronaldo was born and raised in a working class neighborhood on the Portuguese island of Madeira. He officially began playing football in 2003 for Clube Futebol Andorinha de Santo Antonio. By the age of ten, the islands more prominent teams began expressing interest in the phenom. Ronaldo joined Nacional da Ilha da Madeira, where he continued his meteoric rise and one year later was on the move to Lisbon, where he signed for Sporting in 2001.
 He is still the only player in club history to be promoted by four academy teams until debuting with the first team in one season. Ronaldo scored a brace in his first match against Deportivo Moreirense and went on to win the Superliga that same year as a mainstay One season later he made his European debut in a Champions League qualifier against Inter.
The turning point of his career was a brilliant performance during a friendly against Manchester United in 2001. Ferguson later admitted that his players couldn’t stop talking about Ronaldo. Even on the flight back to England, players of the likes of Roy Keane and Van Nistelrooy insisted that the manager sign Cristiano. The official announcement was made one week later after ManU paid £12.24 million for his services; a record transfer fee for an adolescent.

Cristiano Ronaldo perfected his skills in the following years and also managed to stand out for his intelligence and great physique. He would go on to win the Ballon d’Or, the Golden Boot, the FIFA World Player award, the FIFPro award, the UEFA Club Forward of the Year distinction, and became the top-scorer of the Champions League.
The Madridista forward made his international debut on 20 August 2003 against Kazakhstan and has since become the captain of Portugal, who he led into action in the 2010 World Cup.